Makan Bergizi Gratis, Harapan Baru untuk Masa Depan Generasi Emas

 

        Makan bukan sekadar mengisi perut. Lebih dari itu, makanan yang bergizi menjadi pondasi penting bagi tumbuh kembang anak, ketahanan fisik, dan bahkan daya pikir. Namun realitas sosial di Indonesia menunjukkan bahwa tidak semua orang memiliki akses yang cukup terhadap makanan bergizi, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, pelajar dari keluarga prasejahtera, serta masyarakat di wilayah tertinggal. Dalam konteks ini, program makan bergizi gratis yang mulai dirancang oleh pemerintah dan berbagai lembaga sosial menjadi angin segar bagi masa depan generasi bangsa. Salah satu opini penting yang berkembang di masyarakat saat ini adalah bahwa negara punya tanggung jawab tidak hanya memberi akses pendidikan, tetapi juga memastikan bahwa peserta didik bisa belajar dalam kondisi fisik yang layak. Bagaimana seorang anak bisa menyerap pelajaran jika datang ke sekolah dalam keadaan lapar?. Di sinilah peran makan bergizi gratis bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga strategi pembangunan jangka panjang yang bersifat lintas sektor di program pemerintahan.  

   Program makan bergizi gratis sebenarnya bukan konsep baru. Banyak negara telah menerapkan skema ini sebagai bagian dari kebijakan kesejahteraan pendidikan dan kesehatan anak. Di Jepang, misalnya, makan siang gratis di sekolah dasar bukan hanya untuk memastikan anak tidak kelaparan, tapi juga untuk mengajarkan disiplin, kebersihan, dan nilai kebersamaan. Di Finlandia, semua siswa dari jenjang TK hingga SMA mendapat makan siang bergizi tanpa biaya sejak 1948 sebagai bagian dari sistem pendidikan inklusif. Lalu bagaimana dengan Indonesia Pada awal tahun 2024, pemerintah Indonesia melalui sejumlah kementerian mulai merancang dan menguji coba program “Makan Bergizi Gratis” untuk anak sekolah, yang dijadikan salah satu agenda besar pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia. Latar belakang diadakan program makan bergizi gratis menurut Prabowo Subianto yaitu 25% anak di Indonesia tidak makan bergizi setiap hari dan untuk menghilangkan kelaparan tanpa membedakan status ekonomi anak-anak di Indonesia. Maka dari itu, berdasarkan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) strategi nasional program PPS menggunakan kerangka penyebab masalah gizi, Yang dimana masalah intervensi khusus ini mengarah pada penyebab langsung stunting yaitu:  

1). Kurangnya asupan pangan dan gizi. 

2). Pemberian gizi, pemeliharaan dan pola asuh yang tidak memadai. 

3). Serta infeksi/penyakit.  

Program makan bergizi gratis (sudah dilaksanakan per Juli 2024) (CISDI, 2024). Kerangka yang diimplementasikan dalam merancang program makan bergizi gratis yaitu pemberian makanan siang gratis sesuai dengan Kerangka Strategi Nasional PPS (2018) dan FAO School Food and Nutrition (SFN) (2022), yang dimana bertujuan untuk meningkatkan asupan pangan dan gizi yang tepat serta meningkatkan akses terhadap pangan di Indonesia.  

      Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencatat bahwa lebih dari 2 juta siswa sekolah dasar berada dalam kondisi ekonomi rendah yang membuat mereka rentan mengalami kekurangan gizi harian. Dari situlah muncul urgensi untuk menghadirkan makanan bergizi gratis di sekolah sebagai bagian dari investasi jangka panjang pada generasi penerus bangsa. Namun, pelaksanaan program ini tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Salah satu tantangan utama adalah infrastruktur. Banyak sekolah di daerah pelosok belum memiliki kantin atau dapur umum yang memadai. Selain itu, logistik dan distribusi bahan pangan menjadi persoalan lain, apalagi jika kita bicara tentang kebutuhan makanan segar dan bernutrisi tinggi. Pemerintah menyadari hal ini dan menggandeng sejumlah mitra, mulai dari koperasi lokal, petani, hingga industri pangan untuk membentuk rantai pasok yang efektif dan berkelanjutan. 

     Di sisi lain, publik pun menyambut program ini dengan optimisme sekaligus kritisisme. Opini masyarakat yang berkembang cukup beragam. Sebagian melihat ini sebagai langkah positif untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Namun sebagian lainnya menyoroti potensi pemborosan anggaran jika tidak diatur dengan sistem yang transparan dan akuntabel. Belajar dari pengalaman sejumlah program bantuan sosial sebelumnya, akuntabilitas dan pengawasan menjadi kunci utama keberhasilan program makan gratis ini. Meski begitu, sinyal positif mulai terlihat. Dalam project yang dilakukan di beberapa sekolah dasar di wilayah Jawa Tengah, hasilnya cukup mengembirakan. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi, anak-anak yang rutin mendapat makan bergizi selama tiga bulan menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin dan indeks massa tubuh (IMT) yang lebih sehat dibanding siswa yang tidak mendapat program tersebut. Selain itu, guru-guru juga melaporkan bahwa anak-anak menjadi lebih aktif dan fokus saat belajar.       Integrasi antara program makan bergizi dan kurikulum pendidikan gizi bisa menjadi solusi jangka panjang yang menyeluruh. Sejumlah kontributor pendidikan dan kesehatan masyarakat menilai bahwa momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik. Pemerintah perlu memastikan bahwa program ini bukan hanya kebijakan rancangan perkembangan kamajuan yang berumur pendek, tapi menjadi kebijakan negara yang berkelanjutan. Untuk itu, dibutuhkan komitmen politik, keterlibatan masyarakat, serta kolaborasi multisektor. Kita sedang berada di titik penting pembangunan manusia Indonesia. Makan bergizi gratis bukanlah bentuk kemurahan hati negara, tapi bentuk keberpihakan terhadap masa depan. Karena dari gizi yang cukup, akan lahir anak-anak yang sehat, cerdas, dan siap berkontribusi untuk negeri. Jika kita benar-benar ingin mencetak generasi emas 2045, langkah awalnya bisa jadi sederhana memastikan setiap anak bisa makan dengan layak hari ini.  

Penulis : Anggun Arimbi Ciptaning Kalbu (L1B022028)

Referensi  

 

Pemerintah Salurkan Makan Bergizi Gratis (MBG), Ini Sasaran Utama Penerimanya. (2025). Retrieved June 21, 2025, from Media Keuangan website: https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/pemerintah-salurkan-makan-bergizi-gratis-mbg-ini-sasaran-utama-penerimanya 

 

Sandro Gatra. (2024, October 28). Program Makan Bergizi Gratis dan Penguatan Ekonomi Kerakyatan. Retrieved June 21, 2025, from KOMPAS.com website: https://money.kompas.com/read/2024/10/28/153458826/program-makan-bergizi-gratis-dan-penguatan-ekonomi-kerakyatan 

 

Afifah Andin, Risti, D., Isnaini Latifah, Panuntun, M., Nur, M., Ratna Selviani, & Saptatiningsih, R. I. (2024). Penerapan Nilai Pancasila Melalui Program Makan Bergizi Gratis. IJEDR Indonesian Journal of Education and Development Research, 3(1), 370–383. https://doi.org/10.57235/ijedr.v3i1.4684  

 

Enirawan, Setia Hadi, Bambang Juanda, & Ernan Rustiadi. (2015). ANALISIS KINERJA KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (ANALYSIS OF FOOD SECURITY PERFORMANCEIN WEST NUSA TENGGARA). Sosiohumaniora, 17(2), 119–125. Retrieved from https://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/7299/3354  

 

Dampak Program MBG: Menekan Stunting dan Meningkatkan Kesehatan Anak |         Neraca.co.id. (2025). Retrieved June 21, 2025, from Neraca.co.id website: https://www.neraca.co.id/article/214770/dampak-program-mbg-menekan-stunting-dan-meningkatkan-kesehatan-anak

 


Comments

Popular posts from this blog

Kuliah atau Kerja? Menimbang Prioritas Anak Muda Masa Kini

Keadilan Itu Ada, Tapi Tidak Untuk Semua

Komunikasi dalam Sunyi: Strategi Komunikasi Orang Tua Dalam Membangun Dunia Anak Autis