Performa Red Bull Menurun: Dominasi yang Mulai Retak?

 

Tim Red Bull Racing mengalami Penurunan performa pada musim Formula 1 2025 setelah mendominasi selama dua musim. Ada pertanyaan yang muncul: apakah ini tanda akhir dominasi Max Verstappen dan RB Racing?

 

Musim 2022 dan 2023 adalah tahun terbaik bagi Red Bull Racing. Baik RB19 maupun RB20 dianggap sebagai mobil terbaik dalam sejarah Formula 1 modern, dan Max Verstappen mencetak rekor demi rekor. Menjelang pertengahan musim 2024, dominasi itu tampaknya berkurang. McLaren, Ferrari, dan Mercedes mulai menyalip Red Bull secara konsisten baik di kualifikasi maupun balapan.

 

Penurunan performa ini tidak terjadi tanpa sebab. Beberapa faktor dapat diidentifikasi sebagai pemicu:

  1. Regulasi teknis 2025 yang memperketat floor dan aerodinamika mobil tampaknya tidak sepenuhnya berhasil diadaptasi oleh Red Bull.
  2. Persaingan teknis dari McLaren dan Ferrari yang sangat signifikan tahun ini. McLaren khususnya, dengan paket aerodinamis baru mereka, tampak lebih unggul di tikungan lambat dan menengah.
  3. Ketegangan internal di Red Bull Racing, terutama setelah skandal Christian Horner dan dinamika politik di dalam tim yang dilaporkan oleh media seperti  Foxsport, ikut mengganggu fokus tim secara keseluruhan.

 

Data mendukung argumen ini. Dalam sepuluh seri terakhir (Emilia-Romagna, Monaco, Kanada, Spanyol, Australia, China, Japan, Bahrain, Saudi Arabia, Miami), Red Bull hanya meraih dua kemenangan. Verstappen pun mulai terdengar frustrasi dalam radio tim sebuah hal yang jarang terjadi pada musim sebelumnya. Sementara Norris dan Piastri secara bergantian merebut podium utama.

 

Kita dapat melihat pola penurunan performa ini sebagai konsekuensi alami dari olahraga otomotif dari perspektif jurnalis kritis. Tim mana pun pasti memiliki batasnya. Selama hampir tiga tahun, Red Bull memiliki keunggulan teknis dan strategis. Namun, ketika pesaingnya mengejar dan berinovasi lebih cepat, Red Bull tampaknya terlalu nyaman dengan formula kemenangan lama mereka.

 

Performa di lintasan bukan satu-satunya hal yang tersorot. Kualitas moral dan kesolidan tim juga diuji. Kini, Christian Horner, yang biasanya menjadi wajah tenang dan diplomatis tim, menghadapi tekanan dari dalam dan luar tim. Kekhawatiran tentang masa depan tim meningkat karena desainer brilian Adrian Newey, yang bertanggung jawab atas dominasi Red Bull, telah meninggalkan tim dan pindah ke tim Aston Martin.

 

Tetapi itu tidak berarti Red Bull akan menyerah begitu saja. Tim ini memiliki sejarah yang baik dalam melakukan pengembangan di tengah musim. Namun, masalahnya lebih rumit untuk musim ini sebab mereka perlu mengembangkan mobil dan menjaga kepercayaan Verstappen agar tidak goyah.

 

Masalah performa bukan hanya berdampak pada hasil balapan, tapi juga pada aspek komersial dan branding. Red Bull bukan sekadar tim balap, tetapi juga simbol kecepatan, keberanian, dan inovasi. Ketika mereka mulai kalah bersaing, narasi tersebut perlahan runtuh di mata publik.

 

Dengan penurunan prestasi Red Bull Racing di musim 2025, penggemar Formula 1 dapat melihat kembali persaingan yang lebih terbuka dan tidak didominasi oleh satu tim. Dalam konteks lebih luas, ini menunjukkan bahwa dalam olahraga yang sangat teknis seperti F1, inovasi dan adaptasi sangat penting. Bahkan tim Red Bull yang paling kuat pun harus mengalami perubahan, karena dominasi tidak dapat bertahan selamanya. 

 

Ini adalah saatnya bagi para penggemar untuk menikmati persaingan grid yang sebenarnya. Meskipun Red Bull belum selesai, pesaingnya kini benar-benar bangkit. Musim 2025 mungkin akan diingat sebagai tahun ketika Formula 1 akan kembali menjadi kompetitif.

 

Penulis : Bulqis Putri Suryani (L1B022038)

 

Referensi:

https://www.formula1.com/en/latest/article/analysis-why-are-red-bull-lacking-performance.1xlxf9dz5piunWaa9Nc6Cx

https://www.formula1.com/en/results/2025/races

https://www.motorsportweek.com/2024/12/02/max-verstappen-red-bull-f1-car-still-not-where-i-would-like-it-despite-qatar-win/

https://www.france24.com/en/live-news/20240901-frustrated-verstappen-says-undriveable-car-risks-costing-him-f1-title

https://www.foxsports.com.au/motorsport/formula-one/disappointed-sext-accuser-speaks-out-following-red-bull-suspension/news-story/b78b614559342ab02e6d6bd0e9b7afc5

 


Comments

Popular posts from this blog

Kuliah atau Kerja? Menimbang Prioritas Anak Muda Masa Kini

Keadilan Itu Ada, Tapi Tidak Untuk Semua

Komunikasi dalam Sunyi: Strategi Komunikasi Orang Tua Dalam Membangun Dunia Anak Autis