Seribu Hari Awal: Fondasi Anak Sehat dan Kuat

 

Seribu hari pertama dalam kehidupan seorang anak mulai dari sejak ia masih dalam kandungan hingga berusia dua tahun adalah masa emas yang sangat menentukan arah tumbuh kembangnya. Pada periode penting ini, setiap langkah perawatan dan perhatian yang diberikan bisa membawa dampak besar, bukan hanya bagi masa depan sang anak, tapi juga bagi kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Menurut Unicef, seribu hari pertama kehidupan sejak anak dalam kandungan hingga usia dua tahun adalah masa yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Anak yang mendapatkan asupan gizi yang cukup selama waktu ini cenderung tumbuh lebih sehat dan mampu mencapai potensi terbaik mereka. Bahkan, UNICEF mencatat bahwa perkembangan otak terjadi sebelum anak berusia tiga tahun. Artinya, pemberian nutrisi yang tepat serta stimulasi yang baik sejak dini sangat berpengaruh terhadap masa depan anak.

Di Indonesia sendiri, masalah gizi masih jadi persoalan besar. Berdasarkan data Riskesdas 2018, sekitar 30,8% anak balita mengalami stunting, yaitu suatu kondisi akibat kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak tumbuh lebih pendek dari seharusnya dan bisa mempengaruhi kecerdasan serta kesehatan mereka di masa depan. Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak anak di Indonesia yang belum mendapatkan gizi cukup di masa-masa awal kehidupannya.

Pemerintah sebenarnya sudah menjalankan berbagai upaya untuk memperbaiki gizi anak, seperti Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan program imunisasi rutin. Tapi di lapangan, tantangannya masih banyak. Salah satu yang paling besar adalah rendahnya kesadaran orang tua tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan, baik saat hamil maupun setelah anak lahir. Tak sedikit yang masih menganggap sepele pentingnya makanan bergizi dan lebih memilih makanan instan yang praktis, padahal kandungan gizinya sangat minim dan tidak mendukung pertumbuhan optimal anak.

Di sinilah peran media menjadi sangat penting. Lewat kampanye dan penyebaran informasi yang tepat sasaran, media bisa membantu membuka mata masyarakat soal pentingnya nutrisi di 1.000 hari pertama kehidupan anak. Sayangnya, informasi yang ada seringkali tidak dikemas dengan cara yang menarik, atau malah tidak sampai ke mereka yang paling membutuhkan. Karena itu, kerja sama antara pemerintah, media, dan organisasi masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan program yang lebih kreatif dan menyentuh langsung ke akar masalah, agar makin banyak keluarga sadar dan peduli akan pentingnya gizi anak sejak dini.

Tumbuh kembang anak di 1.000 hari pertama kehidupannya bukan hanya tanggung jawab orang tua, tapi juga jadi urusan kita bersama, termasuk pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. Setiap orang punya peran penting dalam memastikan anak-anak mendapatkan gizi dan perawatan yang mereka butuhkan sejak dini. Kalau kesadaran dan pengetahuan kita tentang masa penting ini terus meningkat, kita bisa ikut membentuk generasi yang lebih sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan. Menjaga kesehatan anak bukan sekadar urusan pribadi, tapi juga bentuk nyata investasi untuk masa depan bangsa.

Penulis ; Arsy Agustin (L1B022031)

Referensi ; 

UNICEF. 2017). “First 1000 Days. The Critical Window to Ensure that Children Survive and Thrive.” https://www.unicef.org/southafrica/media/551/file/ZAF-First-1000-days-brief-2017.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). "Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018." https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20181102/0328464/potret-sehat-indonesia-riskesdas-2018/

Comments

Popular posts from this blog

Kuliah atau Kerja? Menimbang Prioritas Anak Muda Masa Kini

Keadilan Itu Ada, Tapi Tidak Untuk Semua

Komunikasi dalam Sunyi: Strategi Komunikasi Orang Tua Dalam Membangun Dunia Anak Autis